Cerita Sex Terbaru Butuh Seks
Majalah Bokep - Liburan panjang ini memang sungguh menyenangkan aku masih duduk di kelas 3 SMP beberapa minggu aku
hanya tinggal dirumah saja dan bergaul kepada tetangga, bermain main disekitar wilayah desa, aku
tinggal di peinggiran kota Surakarta Jawatengah.
Ketika itu sedang bermain kerumahnya Bulek Yati aku tidak pernah tau rumah yang satunya sudah
dikosongkan lama, dan dihuni oleh orang baru adiknya bulek Yati katanya dari jogja dan mulai menetap
didesaku.
Aku kemudian menyempatkan diri untuk mampir berkenalan dengan penghuni baru itu. Ternyata di depan
rumahnya banyak sekali anak-anak bermain dan tampak dua anak wajah baru, dan ternyata adalah kedua
anak dari warga baru itu.
Semua anak tampak tertawa-tawa menggoda salah satu dari anak itu. Mereka tertawa kegirangan karena
melihat anak itu yang ternyata bisu dengan gayanya yang nakal dan sok bisa bicara sehingga menggelikan
sekali. Akupun langsung tertawa melihat tingkahnya.
Tak berapa lama kemudian tampak seorang pria berumur tiga puluh lima tahunan keluar dan menyapaku.
Pria itu ternyata suami adik bulek Yati. Lalu tak lama kemudian mbak Aminah adik bulek Yati keluar dan
menyapaku.
“Lho kok Mas Wawan to….Sudah besar ya sekarang, kelas berapa mas?’
Banyak tetanggaku memanggilku mas biarpun mereka juga lebih dewasa dariku. Hal itu dikarenakan bapakku
adalah seorang lurah jadi mereka memanggilku demikian mungkin sebagai bentuk rasa hormat mereka
terhadap bapakku.
“Eh mbak Aminah.. iya ini, lama nggak ketemu mbak..ini sudah mau lulus SMP mbak” jawabku.
“Itu anak mbak sama mas ya?” tanyaku.
“Iya mas…Ya sudah jatah dari yang kuasa mas…Yang besar itu malah tidak bisa ngomong sampai sekarang…
Tapi ya saya syukuri saja mas”…jawab mbak Aminah dengan tetap tersenyum. Suaminya juga hanya ikut
tersenyum.
Setelah aku perhatikan dari tadi ternyata mbak Aminah semakin seksi. Dia memakai daster merah tanpa
lengan membuat tubuhnya terlihat semakin putih. Rambutnya terurai panjang lurus dengan porsi panyudara
dan pantatnya yang benar-benar proporsional.
Kemudian mereka mempersilakanku masuk namun aku menolak dan ingin ikut bermain saja dengan anak-anak.
Mulai dari sinilah aku berkenalan dengan Eko, anak mbak Aminah yang bisu itu. Eko berumur kira-kira
tiga belas tahun sepantaran adik kelasku.
Dia memang usil dan nakal sekali, namun karena ia banyak menggumam banyak omong tidak jelas karena
kebisuannya, itu membuatnya terlihat lucu sekali.
Aku senang sekali berkenalan dengan Eko dan kerap sekali aku mengajaknya main ke rumahku buat obat
stress. Aku juga sering menyuruhnya membantuku beres-beres rumah.
Mulai dari sinilah aku mengenal sosok dirinya sebagai seorang anak yang berpikiran mesum. Ternyata di
balik kebisuannya itu tersimpan pikiran mesum yang luar biasa.
Ketika itu saat anak-anak masih bersekolah Eko tidak ada teman main dan langsung menuju ke rumahku.
Aku hanya tinggal dengan ibu, bapak dan tanteku kartika sedangkan dua kakak laki-lakiku sudah kerja
merantau di Jakarta. Setelah aku kenalkan mereka dengan Eko, mereka tampak senang karena setiap
gerak-geriknya membuat tertawa.
Saat ibu memintaku untuk membersihkan kamar mandi, aku langsung mengajak Eko untuk ikut membantuku.
Aku tidak berpikiran buruk apapun tentang anak itu namun setelah di kamar mandi tidak kusangka dtengah
aku lagi menyikat kloset ia dengan tidak ada malunya terhadapku.
Sedang memain-mainkan celana dalam kotor milik tante kartika yang berada di ember cucian. Dia tampak
senang sekali dan memain-mainkannya. Melihat itu aku langsung marahin dia namun dia hanya tampak biasa
saja dan malahan tertawa. Aku berpikir kalau dia memang selain bisu, pikirannya juga tidak waras,
namun namanya juga obat stress.
Setelah selesai bersih-bersih kami balik lagi menonton televisi. Tante Kartika sedang duduk membaca
koran di ruang tamu persis sebelah kami menonton televisi. Sepintas aku amati pandangan Eko yang
mencuri-curi mengintip celana dalam tante Kartika.
Wah memang anak ini memang benar-benar berpikiran mesum. Tante kartika adalah janda dan berumur
sepantaran ibu Eko, tubuhnya pun tidak kalah dengan mbak Aminah.
Tante tinggal di rumahku karena dia tidak memiliki anak dan tidak mau tinggal sendirian di rumahnya di
Jakarta setelah bercerai dengan suaminya. Aku terkadang juga berpikiran jorok dan berniat mengintip
tante kalau sedang mandi namun sampai sekarang aku tidak berani melakukannya karena takut ketahuan dan
malu dengan bapak ibuku.
Tetapi dengan kehadiran Eko bisu yang berpikiran mesum ini, aku serasa memiliki rekan baru dalam
berfantasi mesum karena saat melihatnya curi-curi kesempatan mengintip ada perasaan lain dalam hatiku.
Aku tidak marah dengan tingkah Eko itu, malahan ketika aku membayangkan Eko bisa menyetubuhi tanteku
itu aku malah semakin bernafsu. Aku sering beronani membayangkan bersetubuh dengan tanteku namun
perasaan itu tidak senikmat ketika aku membayangkan Eko ngent0tin tanteku. Demi untuk menjaga imejku
sebagai seorang anak lurah aku tidak boleh berbuat liar apalagi jika berurusan dengan seks dan nafsu
birahi.
Untung saja aku bertemu dengan sosok Eko yang memberikanku fantasi seks baru. Aku selalu optimis kalau
anak itu urat malu dan sopan santunnya sudah putus, jadi mungkin sekali kalau ia bisa ngent0t dengan
orang dan aku bermimpi sekali untuk bisa mengintipnya langsung ngent0t.
Setelah itu aku sedikit menjauh dari Eko dan jika ada kesempatan aku membuntutinya ke manapun dia
pergi. Ketika itu keluargaku sepi dan hanya tanteku yang ada di rumah. Aku berencana membuktikan
imajinasiku itu tentang kemungkinan bahwa akan ada wanita yang akan memanfaatkan Eko untuk memuaskan
dirinya.
Aku yakin tanteku butuh sekali seks dan dia tidak mungkin berbuat nakal karena akan sangat malu dengan
ayah dan ibuku. Ketika itu aku pamit sama tante Kartika untuk main ke rumah temanku.
“Tante, aku mau main dulu ke tempat temanku ya…Aku mungkin pulang larut sore karena ada banyak hal
yang mesti aku selesaikan dengan temanku”.
“Jangan terlalu malam Gun, aku sendiri ni”
Itu jawaban yang aku nantikan, sehingga aku bisa merancang skenario dan mendatangkan Eko untuk ke
rumahku menemani tanteku.
Aku yakin pasti tante bakalan menggerayangi Eko karena ia bakalan tidak mengadu karena bisu, dan
lagian aku yakin kalau Eko malahan yang senang dikerjain mengingat otak mesumnya itu. Aku ingin sekali
melihat dari langsung mereka ngent0t dan aku akan bisa melihat tubuh bagian intim tante Kartika.
Lalu langsung saja kujawab.
“suruh aja Eko si bisu itu temenin tante kalau aku pulang terlalu malam, lumayan bisa buat obat stress
nanti tan..hehe”
“O yaudah kalau begitu…” jawab tante senyum.
Aku mengeluarkan motorlu dan berhenti tidak jauh dari desaku. Aku mampir ke sebuah bengkel milik
tetangga yang tidak terlalu jauh dari rumahku. Setelah kira-kira satu jam aku di sana aku minta
diservisin motorku, padahal kedokku hanya ingin nitip motor dan kemudian pulang. Lalu aku pulang
mengendap-endap dari belakan rumah.
Aku bersembunyi di dapur dan mengintip segala apa yang terjadi di rumah. Tante ternyata sedang nonton
video porno. Dia meremas-remas dadanya sendiri dan jarinya ia masukin ke dalam celana dalamnya.
Rumah tertutup rapat dan tante dengan leluasa menonton video bokep itu di ruang tamu. Aku bernafsu
sekali melihat pemandangan itu dan aku ingin sekali bersetubuh dengan tanteku. Namun itu hanya akan
memperkeruh suasana dan lagian itu bukanlah rencanaku.
Rencanaku hanya ingin berharap kalau Eko bisu benar-benar dipanggil tante dan dikerjainya sehingga aku
bisa sambil menontonnya langsung sambil beronani.
Tak berapa lama kemudian tante keluar rumah tanpa mematikan tontonan bokep itu. Aku yakin dia
memanggil Eko, dan ternyata dugaanku benar. Ia datang bersama Eko dan segera mengunci rapat pintu. Eko
ngomel-ngomel tidak jelas kegirangan melihat video itu. Aku juga kegirangan sekali melihat rancangan
skenario imajinasiku itu yang ternyata menjadi kenyataan sebentar lagi.
Tanteku mengecek menyentuh celana Eko di bagian depan bermaksud mengecek kont0lnya. Ternyata baru
melototin bokep sebentar kont0l Eko sudah tegak menantang. Eko sepintas malu dan kemudian sedikit
menutupinya dengan tangan.
Tante langsung ambil tindakan. Dia langsung merenggangkan pahanya sehingga roknya tersibak, bermaksud
memamerkan celana dalamnya. Eko langsung melotot kegirangan bercampur sok tengsin melihat itu dan
jantungku berdebar keras.
Aku langsung mengendap ke pintu samping menuju kamar di sebelah ruang tamu karena aku tidak begitu
jelas melihat adegan itu. Setelah sampai di kamar sebelah aku benar-benar melihat dengan jelas adegan
itu melalui celah-celah ventilasi.
Tante membuka celana pendek Eko dan terlihat burung hitam Eko yang lumayan besar untuk anak
seumurannya sudah tegak menantang. Tante langsung melumat kont0lnya itu dan Eko menggeliat kenikmatan.
Setelah beberapa saat tante menyuruh Eko mlucuti semua pakaian tante. Tante menuntun tangan Eko
menarik cawat merahnya dan dengan naluri nafsunya Eko langsung melucuti seluruh pakaian tante sampai
tak ada benang sehelaipun menutupi.
Benar-benar indah tubuh tanteku ini. Badanya yang sedikit chubby ini dan wajahnya yang ayu sekarang
benar-benar terlihat telanjang di depan mataku. Kulitnya putih mulus, rambutnya panjang terurai dan
pantatnya semok sekali serasa pengen kuremas. Aku semakin ingin mengocok kont0lku.
Tante membuka lebar pahanya dan Eko gemetaran melihat mem3k tante yang bersih tanpa ada bulunya itu.
Ia menarik kepala Eko dan menyuruhnya menjilati mem3knya itu dan setelahnya tante menggeliat
kenikmatan. Banyak banget cairan yang keluar dari mem3knya.
Tante kurang berpengalaman untuk hal pemanasan dan variasi sex, yang ia tahu untuk anak seumurannya
hanya pengin cepat-cepat menikmati tubuh wanita.
Eko kemudian berontak dan langsung menindih tubuh tante sambil menusukkan kont0lnya ke lubang basah
puki tante. Tante kaget namun menikmati saja permainan kasar Eko itu. Takut kalau spermanya keluar di
dalam, tante langsung mendorong tubuh kecil Eko keluar.
Ia langsung mengulum kont0lnya dan tak berapa lama mulut tante dipenui sperma Eko yang bermuncratan
keluar. Eko tergeletak di kasur tipis di depan TV merasa keenakan.
Tante kemudian mengambil pelumas dan mengoleskannya ke penis Eko dan juga lubang anusnya. Mungkin
tante tidak bisa memberitahu Agar tidak mengeluarkan spermanya di dalam vaginanya. Maka dari itu tante
mencoba anal saja.
Eko kemudian disuruh memasukkan anusnya ke dalam anus tante dengan posisi doggy. Setelah sedikit
kesusahan akhirnya masuk juga penisnya dan tante merasa sedikit kesakitan tapi Eko tidak peduli. Ia
terus memompa dengan kencang dan dibarengi suara tepukan pantat tante yang membuatku jadi ingin
ejakulasi juga.
Jari-jari tante ikut masuk ke dalam lubang vagina dan setelah beberapa saat cairan mem3knya
bermuncratan keluar. Ia mengerang lirih takut kedengaran tetangga. Eko juga semakin liar menghajar
bur1t tante sampai akhirnya ia menyemprotkan lagi spermanya di bur1t tante. Mereka terbaring puas di
depan televisi sedangkan aku sibuk membersihkan spermaku yang bermuncratan di mana-mana melihat adegan
itu.
Tante kemudian menyuruh Eko pulang dan lalu menutup lagi pintu sambil senyum-senyum menuju ke kamar
mandi membersihkan diri. Lagi-lagi pikiran menyetubuhi tanteku muncul lagi namun aku harus
menghindarinya, lagian aku sudah puas melihatnya ngent0t dan beronani sampai puas. Aku segera keluar
rumah dan bergegas pergi ke bengkel lagi.
Kejadian itu berulang sekitar lima kali sampai saat tanteku kembali ke Jakarta melanjutkan kerjanya di
sana kalau suasana rumah lagi sepi dan aku selalu merancang skenario yang sama.
Aku terus membuntuti kisah seks Eko si bisu itu demi untuk fantasi langsungku karena untuk
mewujudkannya serasa beban menanggung nama baik orang tua. Sampai ketika setelah tante pergi aku
mendapati kisah seks Eko dengan beberapa wanita di desaku termasuk dengan ibunya sendiri, mbak Aminah.-
Terimakasih Atas Kunjungan Anda.Jangan Lupa Selalu Berkunjung Kembali
supaya tidak ketinggalan Cerita cerita Dewasa Terbaru.
Jika Kamu Menyukai Postingan Ini, Share Ke Teman-Temanmu Di Facebook ya Pulsker!
CERITA SEX DEWASA | CERITA SEX TERBARU | CERITA SEX HOT | NONTON BOKEP
www.LayarLendir.com |
Majalah Bokep - Liburan panjang ini memang sungguh menyenangkan aku masih duduk di kelas 3 SMP beberapa minggu aku
hanya tinggal dirumah saja dan bergaul kepada tetangga, bermain main disekitar wilayah desa, aku
tinggal di peinggiran kota Surakarta Jawatengah.
Ketika itu sedang bermain kerumahnya Bulek Yati aku tidak pernah tau rumah yang satunya sudah
dikosongkan lama, dan dihuni oleh orang baru adiknya bulek Yati katanya dari jogja dan mulai menetap
didesaku.
Aku kemudian menyempatkan diri untuk mampir berkenalan dengan penghuni baru itu. Ternyata di depan
rumahnya banyak sekali anak-anak bermain dan tampak dua anak wajah baru, dan ternyata adalah kedua
anak dari warga baru itu.
Semua anak tampak tertawa-tawa menggoda salah satu dari anak itu. Mereka tertawa kegirangan karena
melihat anak itu yang ternyata bisu dengan gayanya yang nakal dan sok bisa bicara sehingga menggelikan
sekali. Akupun langsung tertawa melihat tingkahnya.
Tak berapa lama kemudian tampak seorang pria berumur tiga puluh lima tahunan keluar dan menyapaku.
Pria itu ternyata suami adik bulek Yati. Lalu tak lama kemudian mbak Aminah adik bulek Yati keluar dan
menyapaku.
“Lho kok Mas Wawan to….Sudah besar ya sekarang, kelas berapa mas?’
Banyak tetanggaku memanggilku mas biarpun mereka juga lebih dewasa dariku. Hal itu dikarenakan bapakku
adalah seorang lurah jadi mereka memanggilku demikian mungkin sebagai bentuk rasa hormat mereka
terhadap bapakku.
“Eh mbak Aminah.. iya ini, lama nggak ketemu mbak..ini sudah mau lulus SMP mbak” jawabku.
“Itu anak mbak sama mas ya?” tanyaku.
“Iya mas…Ya sudah jatah dari yang kuasa mas…Yang besar itu malah tidak bisa ngomong sampai sekarang…
Tapi ya saya syukuri saja mas”…jawab mbak Aminah dengan tetap tersenyum. Suaminya juga hanya ikut
tersenyum.
Setelah aku perhatikan dari tadi ternyata mbak Aminah semakin seksi. Dia memakai daster merah tanpa
lengan membuat tubuhnya terlihat semakin putih. Rambutnya terurai panjang lurus dengan porsi panyudara
dan pantatnya yang benar-benar proporsional.
Kemudian mereka mempersilakanku masuk namun aku menolak dan ingin ikut bermain saja dengan anak-anak.
Mulai dari sinilah aku berkenalan dengan Eko, anak mbak Aminah yang bisu itu. Eko berumur kira-kira
tiga belas tahun sepantaran adik kelasku.
Dia memang usil dan nakal sekali, namun karena ia banyak menggumam banyak omong tidak jelas karena
kebisuannya, itu membuatnya terlihat lucu sekali.
Aku senang sekali berkenalan dengan Eko dan kerap sekali aku mengajaknya main ke rumahku buat obat
stress. Aku juga sering menyuruhnya membantuku beres-beres rumah.
Mulai dari sinilah aku mengenal sosok dirinya sebagai seorang anak yang berpikiran mesum. Ternyata di
balik kebisuannya itu tersimpan pikiran mesum yang luar biasa.
Ketika itu saat anak-anak masih bersekolah Eko tidak ada teman main dan langsung menuju ke rumahku.
Aku hanya tinggal dengan ibu, bapak dan tanteku kartika sedangkan dua kakak laki-lakiku sudah kerja
merantau di Jakarta. Setelah aku kenalkan mereka dengan Eko, mereka tampak senang karena setiap
gerak-geriknya membuat tertawa.
Saat ibu memintaku untuk membersihkan kamar mandi, aku langsung mengajak Eko untuk ikut membantuku.
Aku tidak berpikiran buruk apapun tentang anak itu namun setelah di kamar mandi tidak kusangka dtengah
aku lagi menyikat kloset ia dengan tidak ada malunya terhadapku.
Sedang memain-mainkan celana dalam kotor milik tante kartika yang berada di ember cucian. Dia tampak
senang sekali dan memain-mainkannya. Melihat itu aku langsung marahin dia namun dia hanya tampak biasa
saja dan malahan tertawa. Aku berpikir kalau dia memang selain bisu, pikirannya juga tidak waras,
namun namanya juga obat stress.
Setelah selesai bersih-bersih kami balik lagi menonton televisi. Tante Kartika sedang duduk membaca
koran di ruang tamu persis sebelah kami menonton televisi. Sepintas aku amati pandangan Eko yang
mencuri-curi mengintip celana dalam tante Kartika.
Wah memang anak ini memang benar-benar berpikiran mesum. Tante kartika adalah janda dan berumur
sepantaran ibu Eko, tubuhnya pun tidak kalah dengan mbak Aminah.
Tante tinggal di rumahku karena dia tidak memiliki anak dan tidak mau tinggal sendirian di rumahnya di
Jakarta setelah bercerai dengan suaminya. Aku terkadang juga berpikiran jorok dan berniat mengintip
tante kalau sedang mandi namun sampai sekarang aku tidak berani melakukannya karena takut ketahuan dan
malu dengan bapak ibuku.
Tetapi dengan kehadiran Eko bisu yang berpikiran mesum ini, aku serasa memiliki rekan baru dalam
berfantasi mesum karena saat melihatnya curi-curi kesempatan mengintip ada perasaan lain dalam hatiku.
Aku tidak marah dengan tingkah Eko itu, malahan ketika aku membayangkan Eko bisa menyetubuhi tanteku
itu aku malah semakin bernafsu. Aku sering beronani membayangkan bersetubuh dengan tanteku namun
perasaan itu tidak senikmat ketika aku membayangkan Eko ngent0tin tanteku. Demi untuk menjaga imejku
sebagai seorang anak lurah aku tidak boleh berbuat liar apalagi jika berurusan dengan seks dan nafsu
birahi.
Untung saja aku bertemu dengan sosok Eko yang memberikanku fantasi seks baru. Aku selalu optimis kalau
anak itu urat malu dan sopan santunnya sudah putus, jadi mungkin sekali kalau ia bisa ngent0t dengan
orang dan aku bermimpi sekali untuk bisa mengintipnya langsung ngent0t.
Setelah itu aku sedikit menjauh dari Eko dan jika ada kesempatan aku membuntutinya ke manapun dia
pergi. Ketika itu keluargaku sepi dan hanya tanteku yang ada di rumah. Aku berencana membuktikan
imajinasiku itu tentang kemungkinan bahwa akan ada wanita yang akan memanfaatkan Eko untuk memuaskan
dirinya.
Aku yakin tanteku butuh sekali seks dan dia tidak mungkin berbuat nakal karena akan sangat malu dengan
ayah dan ibuku. Ketika itu aku pamit sama tante Kartika untuk main ke rumah temanku.
“Tante, aku mau main dulu ke tempat temanku ya…Aku mungkin pulang larut sore karena ada banyak hal
yang mesti aku selesaikan dengan temanku”.
“Jangan terlalu malam Gun, aku sendiri ni”
Itu jawaban yang aku nantikan, sehingga aku bisa merancang skenario dan mendatangkan Eko untuk ke
rumahku menemani tanteku.
Aku yakin pasti tante bakalan menggerayangi Eko karena ia bakalan tidak mengadu karena bisu, dan
lagian aku yakin kalau Eko malahan yang senang dikerjain mengingat otak mesumnya itu. Aku ingin sekali
melihat dari langsung mereka ngent0t dan aku akan bisa melihat tubuh bagian intim tante Kartika.
Lalu langsung saja kujawab.
“suruh aja Eko si bisu itu temenin tante kalau aku pulang terlalu malam, lumayan bisa buat obat stress
nanti tan..hehe”
“O yaudah kalau begitu…” jawab tante senyum.
Aku mengeluarkan motorlu dan berhenti tidak jauh dari desaku. Aku mampir ke sebuah bengkel milik
tetangga yang tidak terlalu jauh dari rumahku. Setelah kira-kira satu jam aku di sana aku minta
diservisin motorku, padahal kedokku hanya ingin nitip motor dan kemudian pulang. Lalu aku pulang
mengendap-endap dari belakan rumah.
Aku bersembunyi di dapur dan mengintip segala apa yang terjadi di rumah. Tante ternyata sedang nonton
video porno. Dia meremas-remas dadanya sendiri dan jarinya ia masukin ke dalam celana dalamnya.
Rumah tertutup rapat dan tante dengan leluasa menonton video bokep itu di ruang tamu. Aku bernafsu
sekali melihat pemandangan itu dan aku ingin sekali bersetubuh dengan tanteku. Namun itu hanya akan
memperkeruh suasana dan lagian itu bukanlah rencanaku.
Rencanaku hanya ingin berharap kalau Eko bisu benar-benar dipanggil tante dan dikerjainya sehingga aku
bisa sambil menontonnya langsung sambil beronani.
Tak berapa lama kemudian tante keluar rumah tanpa mematikan tontonan bokep itu. Aku yakin dia
memanggil Eko, dan ternyata dugaanku benar. Ia datang bersama Eko dan segera mengunci rapat pintu. Eko
ngomel-ngomel tidak jelas kegirangan melihat video itu. Aku juga kegirangan sekali melihat rancangan
skenario imajinasiku itu yang ternyata menjadi kenyataan sebentar lagi.
Tanteku mengecek menyentuh celana Eko di bagian depan bermaksud mengecek kont0lnya. Ternyata baru
melototin bokep sebentar kont0l Eko sudah tegak menantang. Eko sepintas malu dan kemudian sedikit
menutupinya dengan tangan.
Tante langsung ambil tindakan. Dia langsung merenggangkan pahanya sehingga roknya tersibak, bermaksud
memamerkan celana dalamnya. Eko langsung melotot kegirangan bercampur sok tengsin melihat itu dan
jantungku berdebar keras.
Aku langsung mengendap ke pintu samping menuju kamar di sebelah ruang tamu karena aku tidak begitu
jelas melihat adegan itu. Setelah sampai di kamar sebelah aku benar-benar melihat dengan jelas adegan
itu melalui celah-celah ventilasi.
Tante membuka celana pendek Eko dan terlihat burung hitam Eko yang lumayan besar untuk anak
seumurannya sudah tegak menantang. Tante langsung melumat kont0lnya itu dan Eko menggeliat kenikmatan.
Setelah beberapa saat tante menyuruh Eko mlucuti semua pakaian tante. Tante menuntun tangan Eko
menarik cawat merahnya dan dengan naluri nafsunya Eko langsung melucuti seluruh pakaian tante sampai
tak ada benang sehelaipun menutupi.
Benar-benar indah tubuh tanteku ini. Badanya yang sedikit chubby ini dan wajahnya yang ayu sekarang
benar-benar terlihat telanjang di depan mataku. Kulitnya putih mulus, rambutnya panjang terurai dan
pantatnya semok sekali serasa pengen kuremas. Aku semakin ingin mengocok kont0lku.
Tante membuka lebar pahanya dan Eko gemetaran melihat mem3k tante yang bersih tanpa ada bulunya itu.
Ia menarik kepala Eko dan menyuruhnya menjilati mem3knya itu dan setelahnya tante menggeliat
kenikmatan. Banyak banget cairan yang keluar dari mem3knya.
Tante kurang berpengalaman untuk hal pemanasan dan variasi sex, yang ia tahu untuk anak seumurannya
hanya pengin cepat-cepat menikmati tubuh wanita.
Eko kemudian berontak dan langsung menindih tubuh tante sambil menusukkan kont0lnya ke lubang basah
puki tante. Tante kaget namun menikmati saja permainan kasar Eko itu. Takut kalau spermanya keluar di
dalam, tante langsung mendorong tubuh kecil Eko keluar.
Ia langsung mengulum kont0lnya dan tak berapa lama mulut tante dipenui sperma Eko yang bermuncratan
keluar. Eko tergeletak di kasur tipis di depan TV merasa keenakan.
Tante kemudian mengambil pelumas dan mengoleskannya ke penis Eko dan juga lubang anusnya. Mungkin
tante tidak bisa memberitahu Agar tidak mengeluarkan spermanya di dalam vaginanya. Maka dari itu tante
mencoba anal saja.
Eko kemudian disuruh memasukkan anusnya ke dalam anus tante dengan posisi doggy. Setelah sedikit
kesusahan akhirnya masuk juga penisnya dan tante merasa sedikit kesakitan tapi Eko tidak peduli. Ia
terus memompa dengan kencang dan dibarengi suara tepukan pantat tante yang membuatku jadi ingin
ejakulasi juga.
Jari-jari tante ikut masuk ke dalam lubang vagina dan setelah beberapa saat cairan mem3knya
bermuncratan keluar. Ia mengerang lirih takut kedengaran tetangga. Eko juga semakin liar menghajar
bur1t tante sampai akhirnya ia menyemprotkan lagi spermanya di bur1t tante. Mereka terbaring puas di
depan televisi sedangkan aku sibuk membersihkan spermaku yang bermuncratan di mana-mana melihat adegan
itu.
Tante kemudian menyuruh Eko pulang dan lalu menutup lagi pintu sambil senyum-senyum menuju ke kamar
mandi membersihkan diri. Lagi-lagi pikiran menyetubuhi tanteku muncul lagi namun aku harus
menghindarinya, lagian aku sudah puas melihatnya ngent0t dan beronani sampai puas. Aku segera keluar
rumah dan bergegas pergi ke bengkel lagi.
Kejadian itu berulang sekitar lima kali sampai saat tanteku kembali ke Jakarta melanjutkan kerjanya di
sana kalau suasana rumah lagi sepi dan aku selalu merancang skenario yang sama.
Aku terus membuntuti kisah seks Eko si bisu itu demi untuk fantasi langsungku karena untuk
mewujudkannya serasa beban menanggung nama baik orang tua. Sampai ketika setelah tante pergi aku
mendapati kisah seks Eko dengan beberapa wanita di desaku termasuk dengan ibunya sendiri, mbak Aminah.-
Terimakasih Atas Kunjungan Anda.Jangan Lupa Selalu Berkunjung Kembali
supaya tidak ketinggalan Cerita cerita Dewasa Terbaru.
Jika Kamu Menyukai Postingan Ini, Share Ke Teman-Temanmu Di Facebook ya Pulsker!
CERITA SEX DEWASA | CERITA SEX TERBARU | CERITA SEX HOT | NONTON BOKEP
Cerita Sex Terbaru Butuh Seks
Reviewed by Layar Lendir
on
Januari 13, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: